Apakah itu obesitas ?
Obesitas, sebagaimana didefinisikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC=Disease Control and Prevention), yang diukur dengan indeks massa tubuh (BMI=Body Mass Index), suatu statistik yang menghasilkan perkiraan komposisi tubuh melalui perhitungan yang melibatkan seseorang tinggi dan berat badan.
Obesitas sangat umum dijumpai pada masyarakat di negara-negara barat, juga pada kalangan berpendapatan tinggi di India dan negara-negara berkembang lainnya.
Berbagai macam tingkat usia dan kelamin dapat menyebabkan terjadinya obesitas. Hal ini akan terjadi pada orang -orang yang mengonsumsi makanan dalam jumlah berlebih dan menjalani kehidupan dengan aktivitas fisik yang kurang.
Obesitas cenderung terjadi pada wanita setelah melahirkan dan saat menopause
Obesitas merupakan masalah kesehatan yang serius karena lemak ekstra yang tersimpan dalam dalam tubuh akan menambah beban kerja pada jantung, ginjal dan liver. Serta dengan bertambahnya bobot tubuh seseorang, juga menambah tekanan pada persendian tubuh yang menanggung berat badan, misalnya pada persendian pinggul, lutut dan pergelangan kaki, yang berakibat memperpendek usia.
Selain itu penderita Obesitas juga rentan terhadap berbagai jenis penyakit, misalnya coronary thrombosis, gagal jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, arthritis, gangguan pada hati dan kantung kemih.
Penyebab Obesitas
Penyebab Obesitas, adalah karena makan berlebih, yang artinya kalori yang masuk ke dalam tubuh lebih besar dari jumlah energi yang diperlukan tubuh. Sebagian orang terbiasa makan secara berlebihan, sedangkan sebagian lainnya memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan berkalori tinggi. Orang-orang ini akan mengalami kenaikan berat badan secara terus-menerus.
Selain itu aspek psikologis juga menyebabkan obesitas. Orang-orang yang pembosan, tidak bahagia, kesepian, merasa tidak dicintai, atau merasa tidak puas dengan keluarga, maupun status sosial dan financial, cenderung untuk makan secara berlebihan.
Kelenjar thyroid juga kadang merupakan penyebab obesitas, namun hanya 2% dari total insiden terjadinya obesitas, dalam hal ini tingkat metabolisme mereka sangat rendah sehingga mereka akan tetap mengalami kenaikan berat badan, kecuali mereka mengubah pola makan dengan diet rendah kalori.
Perawatan
Cara yang paling efektif dalam menurunkan obesitas adalah dengan diet yang teratur dikombinasikan dengan berolah raga dan program lain yang menitik beratkan pada penurunan berat badan.
Seimbangkan jenis makanan yang dapat menyediakan nutrisi esensial secara maksimal dan kandungan kalori yang minimal.
Salah satu makanan praktis dalam menurunkan obesitas yaitu kubis. Studi menunjukkan bahwa di dalam makanan ini terdapat sejenis kandungan yang disebut tartroric acid yang dapat menghambat konversi dari gula dan karbohidrat menjadi timbunan lemak.
Yoga juga dapat membantu menurunkan berat badan, Karena dapat membantu tubuh memecahkan dan menggunakan lemak yang tertimbun, gerakan-gerakan yoga juga dapat membantu menguatkan area-area yang mengendur pada tubuh.
Selain yang telah disebutkan di atas, ada sebuah metode yang dapat mengurangi berat badan yang dikenal dengan ‘Fletcherism‘, ditemukan pada tahun 1898 oleh Horace Fletcher, warga Amerika yang juga mengalami masalah kelebihan berat badan di usia pertengahan.
dipraktikannya sendiri, sebagai berikut:
- Apabila anda makan, kunyahla makan anda hingga seperti bubur atau benar-benar hancur, kunyah terus sampai makanan itu tertelan sendiri.
- Jangan makan hingga anda benar-benar lapar.
- Nikmati setiap gigitan makanan anda, nikmati aroma dan rasanya hingga makan itu ditelan.
- Apabila anda sedang lelah, khawatir, marah sebaiknya anda jangan makan dan pada waktu makan hindari membicarakan hal-hal yang tidak menyenangkan.
Setelah mengikuti aturan tersebut selama 5 bulan HOrace Fletcher berhasil menurunkan sekitar 60 pon berat badannya.
0Komentar